Home » , , , » Kisah Sukses Hidayat Dalam Berjualan Sate Padang

Kisah Sukses Hidayat Dalam Berjualan Sate Padang

Sate padang merupakan kuliner tradisional Indonesia yang sudah banyak perajinnya. Di Medan saja untuk menemukan penjual sate padang sangatlah mudah. Mulai dari menjajakannya secara keliling dengan menggunakan gerobak hingga yang telah memiliki outlet sendiri.


Salah satu penjual sate padang adalah Hidayat. Nah, dalam artikel ini saya akan menjelaskan kisah sukses Hidayat dalam berjualan sate padang.

Almarhum ayahnya Hidayat yang bernama Naumar ini telah memulai usaha sate padang sejak tahun 1970. Dan kini Hidayat mengelola dan meneruskan usaha warisan dari ayahnya itu dengan penuh semangat dan kegigihan hingga mencapai kesuksesan.

Dulu usaha satenya ini hanya dijajakan menggunakan gerobak dan menjualnya diemperan kaki lima, sejak sore hari hingga malam hari di sekitar kawasan Jalan Bromo. Namun sekarang, pemilik usaha sate pada ini telah memiliki outlet usaha sendiri, sebuah ruko dengan kawasan yang masih sama.


Ditemui di Jalan Bromo, akhir pekan yang lalu, Hidayat menuturkan bahwa orangtuanya merupakan perantauan yang berasal dari Padang. Saat itu, orangtuanya memutuskan untuk membuka usaha sate padang, dengan modal sekitar Rp 25 ribu, karena tidak mempunyai pilihan lain. Dengan sebuah gerobak mereka merintis usaha tersebut.

Hingga di tahun 1992, setelah Hidayat mempunyai istri dan 3 orang anak, dan ayahnya, Almarhum Naumar sakit -  sakitan, akhirnya suami dari Ernawati itu meneruskan usaha sate padang tersebut. Saat itu harga perporsi sate padang masih Rp 2.500.

Dari usahanya, Hidayat menyewa sebuah ruko pada tahun 2004. Perlahan tapi pasti ruko tersebut pun akhirnya bisa dimilikinya dan menjadi tempat usahanya yang tetap hingga kini. Rata-rata perharinya mereka dapat membuat seribu porsi. Hampir setiap hari, sate padang yang disajikan mulai pukul 17.00 Wib hingga 24.00 Wib itu habis tanpa sisa.

Seiring waktu, Sate Padang yang dibuat Hidayat, yang menyajikan dua menu pilihan yaitu sate ayam dan sate daging ini, mengalami berkali-kali kenaikan. Pada awal ia meneruskan usaha ayahnya di tahun 1992 harga perporsinya Rp 2.500, kemudian pada tahun 2004 naik harganya menjadi Rp 4.000. Dan selanjutnya Rp 5.000 pada tahun 2010, dan sekarang harganya menjadi Rp 6.000 perporsi.

Hidayat juga mengatakan, bahwa dulu awalnya ia menjual sate padang hanya berdua dengan istri. Namun sekarang, ia telah memiliki tenaga pekerja sebanyak delapan orang.

Hidayat juga mengatakan kenapa harga perporsi sate padang jauh lebih murah dari pada harga sate padang lainnya di Meda yang rata-rata mencapai harga Rp 10.000 lebih. Karena ia ingin mengikuti sistem berdagang orag tionghoa, mengambil keuntungan sedikit dengan jumlah porsi yang banyak, namun dapat penghasilan yang lumayan.



Agar dapat bersaing dengan pelaku usaha sate padang yang lain, maka Hidayat akan selalu menjaga rasa dan kualitas dari sate padang tersebut. Dan juga mereka tidak lupa memberikan pelayanan yang ramah agar tidak membuat pelanggan kabur.

Kini setiap harinya, Hidayat dapat mencapai keuntungan jutaan rupiah dengan margin sekitar 10% hingga 20%. Dari usaha ini, pria kelahiran Padang ini, memiliki impian dalam mengembangkan usahanya dengan membuka beberapa cabang di kota Medan. Namun hingga saat ini, sumber daya manusia masih menjadi persoalan kendala yang serius yang dia hadapi.

Sekian ulasan mengenai kisah sukses hidayat dalam berjualan sate padang yang mungkin akan menjadi motivasi untuk anda, semoga artikel ini bermanfaat untuk anda.
Jika anda ingin mengetahui beberapa cara mendapatkan uang dari internet, silahkan kunjungi cara menghasilkan uang dari internet dengan mudah.

1 komentar:

  1. Terimakasih artikel bisnisnya sangat inspiratif dan bermanfaat. Salam kenal Saya distributor susu kedelai organik Melilea suka sekali artikel tentang bisnis, dan peluang usaha dan bisnis

    BalasHapus